Kamis, 05 April 2018

9 Hewan Langka yang Terancam Punah, Sudah Pernah Ketemu?

Fauna di bumi sangat beragam dengan segala keunikannya masing-masing. Beberapa di antaranya  dapat berevolusi untuk beradaptasi dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Namun, tak jarang pula sebagian dari mereka terancam punah.
Tak hanya di Indonesia, banyak hewan yang mungkin beberapa tahun lagi akan punah karena pemburuan liar atau hilangnya habitat mereka.
Nah, kamu yang suka jalan-jalan, tak ada salahnya untuk melihat hewan-hewan langka tersebut. Selain bisa menjadi kesempatan besar, siapa tahu kamu bisa turut membantu melindungi hewan-hewan tersebut.

1. Elang Flores, Flores, Indonesia

wikipedia.org
Burung elang asli Flores ini sudah terancam punah, kini populasinya tidak sampai 250 ekor. Elang ini atau spizaetus floris hanya dapat ditemukan di beberapa pulau di Nusa Tenggara Timur, seperti Pulau Flores, Sumbawa, Lombok, Satonda, Paloe, Komodo, dan Rinca.
Burung elang Flores mempunyai ukuran tubuh yang sedang, dengan tubuh dewasa berukuran sekitar 55 sentimeter. Bagian kepalanya berbulu putih dan terkadang mempunyai garis-garis berwarna coklat di mahkotanya.

2. Gelada, Ethiopia, Afrika Timur

Gelada merupakan monyet yang tampak seperti baboon. Primata ini hanya bisa ditemukan di dataran tinggi Ethiopia.
Kumpulan gelada sangatlah kompak. Jika salah satu anggota terancam, mereka segera menyerang secara membabi-buta dengan gigi tajam dan cakar mereka. Tak peduli itu manusia atau hewan lain yang lebih besar dan buas.

3. Kanguru Pohon, Papua Nugini

discovermagazine.com
Hewan ini tampak lucu dan menggemaskan, ya? Kanguru jenis ini merupakan makropod yang beradaptasi dengan lingkungan di atas pohon. Kanguru pohon lebih mudah ditemukan di Papua Nugini. Ada pula di Queensland dan Australia.
Sama seperti yang lainnya, kanguru pohon juga mempunyai kantong perut untuk merawat anak-anaknya. 

4. Ubur-ubur Emas, Pulau Eil Malk, Republik Palau, Samudera Pasifik

Terdapat sebuah danau ubur-ubur yang terletak di pulau Eil Malk, salah satu lokasi terpencil di Republik Palau, Samudera Pasifik. Danau yang terisolasi ini menjadi habitat sempurna bagi kawanan ubur-ubur emas yang telah hidup sekitar 12 ribu tahun.
Ubur-ubur emas ini sangat aman, sengatannya tidak akan dirasakan manusia. Maka dari itu, Pulau Eil Malk selalu menjadi destinasi wisata untuk berenang bersama ubur-ubur.

5. Burung Bidadari Halmahera, Maluku Utara, Indonesia

alam.uniknya.com
Burung bidadari Halmahera merupakan salah satu jenis  cendrawasih berukuran sedang, sekitar 28 sentimeter. Burung ini memiliki bulu indah dengan kombinasi warna cokelat, hijau, dan warna zaitun.
Burung bidadari Halmahera biasanya hanya ditemukan di Pulau Halmahera dan Pulau Bacan, Maluku Utara. Makanannya terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-buahan.

6. Cendrawasih Botak, Raja Ampat, Indonesia

discovermagazine.com
Tak hanya keindahan pulaunya saja, Raja Ampat memiliki hewan endemik yang sangat cantik. Spesies langka ini hanya tinggal di dua pulau kecil yakni Waigeo dan Batanta, Kepulauan Raja Ampat.
Burung langka ini memiliki bulu berwarna merah dan hitam, dengan tengkuk kuning dan mulut hijau terang. Kakinya berwarna biru dan terdapat "hiasan” di ekornya berupa dua bulu panjang melingkar. 

7. Kura-kura Leher Ular Rote, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

lingkunganhidup.co
Sesuai namanya, kura-kura leher ular Rote memiliki leher panjang menyerupai ular. Hal tersebut menyebabkan lehernya tidak dapat ditarik ke dalam tempurung.
Hewan ini termasuk endemik yang hanya bisa ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Binatang ini sangat langka sehingga International Union for Conservation of Nature (IUCN) menetapkannya sebagai hewan terancam punah.

8. Kadal Berduri, Australia

pbs.org
Inilah salah satu keajaiban evolusi kadal dalam beradaptasi menghadapi habitat ekstrem gurun gersang di Australia. Kadal berduri (moloch horridus) atau kerap dijuluki Thorny Devil (iblis berduri) dipenuhi duri-duri tajam di sekujur tubuh, tak terkecuali kepala dan ekornya.
Warna kulitnya bisa berubah-ubah, dari kuning menjadi cokelat kemerahan atau hitam, tergantung pada warna tanah yang mereka lewati. Spesies ini juga memiliki semacam kepala palsu di bahunya yang berfungsi untuk mengecoh predator. 

9. Komodo, Taman Nasional Pulau Komodo, Indonesia

Huffingtonpost.com
Berbicara tentang kadal, siapa sih yang tidak tahu tentang kadal terbesar di dunia ini? Panjang tubuhnya bisa mencapai 3 meter dan berat 70 kilogram. Komodo jantan berukuran lebih besar daripada komodo betina.
IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Oleh sebab itu, kini komodo dilindungi di Taman Nasional Komodo.

7 hewan berbadan lunak ( Mollusca )

o-OCTOPUS-VULGARIS-facebook

Dilansir dari jurnal niologi PLoS diklaim bahwa di dunia terdpat 8,7 juta spesiaes yang ada sekarang. Jurnal ini di klaim sebagai perhitungan paling mendekati akurat. Dari jumlah keseluruhan tersebut, 7.77 juta adalah spesies hewan yang mana sebanyak 953.434 hewan telah ditemukan dan dicatat. Angka fantastis bukan. 

Dari semua spesies hewan yang telah ditemukan tersebut tentu hewan-hewan itu memiliki ciri kchasnya masing-masing. Ada yang memiliki tubuh keras seperti tranggiling, komodo, badak, dan lain sebagainya. Pada kesempatan kali ini kita tidak membahas tentang hewan dengan badan keras melainkan 7 hewan berbadan lunak. Hewan dengan tubuh lunak ini biasa disebut (Mollusca).

Berikut 7 hewan berbadan lunak  yang berhasil tripel berita rangkum :


1. Siput

51cc74b9-e6d0-4f9c-9c35-357b5af4973c_169

Siput adalah salah satu anggota kelas Moluska Gastropoda. Siput memiliki banyak jenis, salah satunya adalah siput yang tidak memiliki cangkang. Dengan tubuh yang sangat lunak, siput sangat rentang terhadap predator mangsanya. Siput telanjang atau tanpa cangkang ini bisa ditemukan hamir di seluruh penjuru Indonesia terutama daerah pedesaan yang habitatnya masih terjaga.


2. Gurita

e54ae207-4801-40a0-9772-acc2d4283175_169

Gurita sebagai salah satu hewan Mollusca (Hewan bertubuh lunak) yang hidup di dasar laut. Gurita masuk ke dalam kelas Cephalopoda. Hidup di samudra dengan terumbu karang sebagai habitat utamanya. Ciri khas yang mencolok dari gurita adalah 8 lengan yang dimilikinya, serta gurita mampu mengeluarka tinta hitam jika merasa terancam. Didunia terdapat berbagai macam olahan makanan dengan bahan utama gurita.

 Cumi-cumi

1977-darimana-asal-tinta-cumi-cumi

Sama halnya dengan Gurita, Cumi-cumi juga salah satu hewan bertubuh lunak (Mollusca) yang hidup di laut. Cumi-cumi juga masuk kedalam kelompok hewan Cephalopoda, dikarenakan kaki Cumi-cumi berada di kepala yang dikenal sebagai tentakel. Cumi-cumi tidak memiliki tulang luar maupun tulang dalam sehingga untuk bertahan dari pemangsanya Cumi-cumi mengeluarkan tinta sama halnya dengan Gurita.


4. Kerang

jenis_kerang_01

Meskipun memiliki cangkang yang keras, sejatinya tubuh Kerang sangat lunak. Kerang merupakan hewan Molluska (hewan berbadan lunak) yang memiliki sepasang cangkang yang dapat menutup dan membuka. Cangkang ini merupakan pertahanan utama dari kerang yang memiliki tubuh lunak. Salah satu jenis Kerang yaitu Kerang Pinctada maxima dapat menghasilkan mutiara. Kerang jenis ini memiliki habitat asli di Perairan Indonesia, khususnya Pulau Lombok.


5. Sotong

1012-apa-perbedaan-cumi-cumi-sotong-dan-gurita

Sotong adalah jenis ikan yang hidup di sungai, laut,maupun danau. Sotong seringkali dikira sebagai Cumi-cumi, bentuknya memangsekilas mirip dengan Cumi-cumi. Meski demikian baik Cumi-cumi dan Sotong itu berbeda, Sotong adalah hewan berbadan lunak yang memiliki tubuh pipih sementara Cumi-cumi lebih ke bentuk silinder.


6. Chiton sp


Tonicella_lineata_1
Chiton sp adalah salah satu hewan air yang masuk kedalam kelas polyplacophora. Hewan ini sering kali melekat pada batu karang, dan apabila disentuh akan melekat erat pada karang. Makanannya adalah rumput laut dan mikro organisme yang dari batu karang. Bentuk tubuhnya oval, pipih, dan tubuhnya dilindungi delapan keping cangkang yang tersusun seperti genting.

7. Dentalium sp

Dentalium%2B1
Hewan berbadan lunak yang satu ini mirip dengan gading Gajah itu sebabnya lebih dikenal dengan sebutan siput gading Gajah. Dentalium sp termasuk kedalam kelas Scaphoda dan salah satu hewan Molluska (hewan berbadan lunak). Kisaran tubuh biasanya 2,5-5 cm. Habitatnya sendiri hidup dengan membenamkan diri pada substrat pasir atau lumpur yang bersih di laut dangkal.

Sumber:tripelberita